Surat
humazah
Part
1
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ
لُّمَزَةٍ (1) الَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ(2) يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ ۥ ٓ أَخْلَدَهُ
(3) كَلَّا ۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِ (4) وَمَآ أَدْرٰىكَ مَا
الْحُطَمَةُ (5) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6) الَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى
الْأَفْئِدَةِ (7) إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌ (8) فِى عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍۢ (9)
Setidaknya ada tiga kata kunci yang saya
temukan dalam surat al-Humazah. Pertama, Humazah (pengumpat), kedua lumazah (pencela) dan yang ketiga
adalah Khuthamah. Menarik apa yang dikatakan oleh imam ar-Rozi mengenai hal
ini, dalam kitab tafsirnya beliau mencoba bertanya : “loh, kesalahannya kan
dua (humazah dan lumazah)?, kok balasannya hanya satu (khuthamah)?”.
Kemudian beliau melanjutkan “kamu berkata seperti itu karena you belum tahu
kayak opo khuthamah itu, karena itulah ayat berikutnya Allah mengatakan ‘wama
adraka ma al-Khuthamah”. Eh sebenarnya ibarotnya seperti ini :
فكأن السائل يقول : كيف يفي الواحد
بالإثنين؟ فقال : إنما تقول : هذا لأنك لا تعرف هذا الواحد فلذلك قال : { وَمَا
أَدْرَاكَ مَا الحطمة }
Oh iya saya lupa, Sebenarnya ada
kesamaan dalam epitimologi dari tiga kata kunci diatas. Humazah, lumazah
dan khutomah artinya sama, yaitu :
al-Kasru (memecah, mematahkan, menghancurkan). Untuk para humazah dan lumazah,
apa yang mereka hancurkan? Hati, yaitu hati orang yang mereka jelek-jelekkan
mereka ghibahi. dan nanti bagi humazah dan lumazah
balasannya juga al-kasru, dipatahkan, dihancurkan. sebagaimana apa yang dikatakan muqotil saat menjelaskan khutomah :
مقاتل : هي تحطم العظام وتأكل اللحوم
حتى تهجم على القلوب
Langsung saja kita bahas ayat pertama
dalam surat ini. Yaitu :
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ (1)
Kata wail diatas sebenarnya terdiri dari
dua kata, yaitu wai dan lam khuruf jar. Dalam bahasa arab kata wail biasanya
digunakan ketika seseorang sangat marah, sehingga orang tersebut menginginkan
kehancuran kepada orang yang telah membuatnya marah. Bisa juag digunakan untuk ‘misuhi’.
Mari kita renungkan, dalam surat ini
siapa yang berbicara? Siapa yang saking marahnya hingga menginginkan kehancuran
untuk si humazah dan lumazah? Jawabannya adalah ‘Allah’. Yang saking marahnya
sampai-sampai menggunakan wail adalah Allah.
Lalu siapa itu humazah? Siapa itu
lumazah?
Para ulama’ sepakat bahwa dua kata
tersebut memiliki makna hampir sama “qoribul-ma’na”. tapi terdapat banyak
pendapat mengenai definisi humazah dan lumazah. saya akan mengambil satu
pendapat. Ibnu Abbas berkata : humazah adalah Al-Mughtab (tukang ngrasani)
sedangkan lumazah adalah Al-Iyyab (pencela atau tukang mbuka aib).
Saya menemukan data menarik berkaitan
dengan humazah dalam ayat al-Qur’an pada surat lain.
وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ• هَمَّازٍ
مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ
Kata humazah dan hammazin sebenarnya terbentuk dari kata
dasar yang sama yaitu al-Hamzu, Namun dua kata ini memiliki perbedaan. Hammaz bisa
dikatakan lebih profesional, saya contohkan ya? Ada orang mungkin saja dia
jarang mengghibah orang lain, namun ketika dia menggibah atau menjelek-jelekkan
orang lain itu sangat parah, “istilahnya banget nyelekit gitu”. nah orang ini
masuk kategori hammaz. sedangkan humazah mungkin dia tidak profesional, tapi
dia konsisten setiap hari kerjaannya mengghibah dan menjelek-jelekkan orang
lain, orang ini di kategorikan humazah.