saat kita sebagai santri mulai berubah

Saat kita sebagai santri mulai malu membahas sholat dhuha misalnya. Ataupun membaca al-Qur'an, Ataupun muthola'ah kitab dan sebagainya. Dan bahkan saat semua itu telah menjadi bahan guyonan nyek"an di kalangan santri. Contohnya saat ada seorang santri melakukan sholat dhuha. Selalu saja ada ada santri lain yang nyeletuk : 'jose dhuha terus. Iso mabur ngko'. Atau 'moco Qur'an terus kang. Wali tenan'..
Ini maksudnya apa?
Aneh.e wong dhuha iku opo?
Salahe wong nderes Qur'an opo?

Dan saat semua itu menjadi hal umum dikalangan santri. Malah ftv di televisi mulai banyak menanyangkan tentang religi Islam. Entah dengan judul 'astagfirullah'. Keajaiban Syukur ataupun dengan judul yang lain. Dan bahkan ftv tersebut disetting yang benar.

Ini maksudnya apa? 
Seolah gusti Allah menampar kita dan gusti Allah ingin mengingatkan kita.
Kita yang mengklaim diri sebagai santri. Kita yang meyakini bahwa santri lebih baik. Sejak kapan perilaku kita berubah seperti ini? Sejak kapan santri menjadi seperti ini?

Kita bahkan jarang membahas membahas tawakkal dalam pembicaraan. Saat ada seorang santri curhat dan sambat mengenai gak duwe duit blas atau belum kiriman. Akankah kita akan menimpali ; 'angger sabar kang. Tawakkal'.? Atau kita akan : 'ojo melaass ngono a kang. Ngenesmu leh'.
Kita seharusnya menyadari bahwa kita sudah mulai berubah. Harusnya isin dengan indosiar dengan ftv religinya. Meskipun dalam beberapa hal terdapat beberapa hal yang tidak dapat di toleransi seperti adanya ikhtilat dan sebagainya. Tapi tetap saja kita harusnya mulai sadar.
.bahwa kita mulai berubah.

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post